Pada hari Sabtu, 15 Mei 2021, setidaknya 274 orang tewas dalam serangan Israel di Jalur Gaza. Serangan tersebut merupakan yang terburuk sejak awal konflik antara Israel dan Palestina beberapa minggu yang lalu.
Menurut laporan dari otoritas kesehatan di Gaza, korban tewas termasuk 66 anak-anak dan 40 perempuan. Selain itu, lebih dari 1.900 orang terluka dalam serangan tersebut.
Serangan Israel dilaporkan terjadi di berbagai wilayah di Gaza, termasuk di pemukiman padat penduduk dan pusat kesehatan. Banyak bangunan dan infrastruktur sipil lainnya juga hancur akibat serangan udara Israel.
Pihak Israel mengatakan bahwa serangan mereka bertujuan untuk menargetkan anggota kelompok militan Palestina di Gaza, termasuk Hamas. Namun, banyak yang mengecam tindakan Israel sebagai tindakan yang tidak proporsional dan melanggar hukum internasional.
Komunitas internasional, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa, telah mengecam serangan Israel dan meminta agar kedua belah pihak menghentikan kekerasan. Namun, hingga saat ini, konflik terus berlanjut dan korban terus bertambah.
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama puluhan tahun dengan belum ada solusi yang jelas. Kedua belah pihak saling menyalahkan atas eskalasi kekerasan yang terjadi, namun yang pasti adalah bahwa rakyat sipil di kedua belah pihak menjadi korban dalam konflik ini.
Masyarakat internasional diharapkan untuk terus memperhatikan situasi di Gaza dan mendesak kedua belah pihak untuk segera mencari solusi damai guna mengakhiri konflik yang telah merenggut begitu banyak nyawa ini. Hanya dengan dialog dan negosiasi yang konstruktif, perdamaian yang berkelanjutan dan adil antara Israel dan Palestina dapat tercapai.