Pada tahun 2024, terjadi peningkatan dukungan terhadap kelompok sayap kanan di Eropa. Hal ini menjadi perhatian serius bagi para pemimpin dan aktivis yang berkomitmen untuk memperjuangkan nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan hak asasi manusia di benua tersebut.
Kelompok sayap kanan di Eropa seringkali diidentifikasi dengan retorika nasionalis, anti-imigran, anti-Eropa, dan seringkali merendahkan kelompok minoritas. Mereka seringkali memanfaatkan isu-isu kontroversial seperti imigrasi, keamanan, dan ekonomi untuk memperoleh dukungan dari masyarakat yang merasa terpinggirkan atau tidak diwakili oleh partai politik mainstream.
Peningkatan dukungan terhadap kelompok sayap kanan di Eropa tidak terlepas dari berbagai faktor, di antaranya adalah ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah, ketidakpastian ekonomi, dan krisis imigrasi. Selain itu, adanya polarisasi politik dan perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan penyebaran propaganda dan disinformasi dengan cepat juga turut berperan dalam meningkatnya dukungan terhadap kelompok sayap kanan.
Berbagai negara di Eropa telah menyaksikan kenaikan suara untuk partai-partai sayap kanan dalam pemilihan umum dan pemungutan suara lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan potensi pengaruh negatif yang dapat dimiliki oleh kelompok-kelompok tersebut terhadap tatanan demokrasi dan kebebasan berpendapat di Eropa.
Untuk mengatasi peningkatan dukungan terhadap kelompok sayap kanan, langkah-langkah preventif harus segera diambil oleh pemerintah, partai politik, dan masyarakat sipil di Eropa. Penguatan pendidikan demokrasi, peningkatan partisipasi politik masyarakat, pengawasan terhadap penyebaran disinformasi, serta peningkatan kerjasama antar negara dalam menghadapi ancaman ekstremisme adalah beberapa hal yang dapat dilakukan untuk melawan penyebaran ideologi yang merugikan ini.
Dukungan terhadap kelompok sayap kanan di Eropa pada tahun 2024 dapat dianggap sebagai sebuah peringatan bagi seluruh pemangku kepentingan untuk tidak lengah terhadap ancaman ekstremisme dan intoleransi. Hanya dengan kerja sama dan kesadaran bersama, nilai-nilai demokrasi, pluralisme, dan hak asasi manusia dapat terus dijaga dan diperjuangkan di benua yang majemuk ini.