Dubes RI di Suriah, Djoko Harjanto, telah meminta kepada seluruh Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Suriah untuk tetap berada di tempat perlindungan mereka masing-masing. Permintaan ini disampaikan sebagai langkah pencegahan atas meningkatnya ketegangan di Suriah akibat serangan udara yang dilakukan oleh pemerintah Suriah bersama sekutu-sekutunya.
Dubes Djoko Harjanto mengimbau kepada seluruh WNI di Suriah untuk tidak melakukan perjalanan ke luar daerah tempat tinggal mereka tanpa alasan yang jelas dan mendesak. Dia juga meminta WNI untuk selalu mengikuti perkembangan situasi di Suriah melalui sumber informasi yang terpercaya dan mengikuti petunjuk dari Kedutaan Besar Republik Indonesia di Damaskus.
Kedutaan Besar RI di Suriah sendiri telah meningkatkan kewaspadaan dan siaga terhadap situasi di Suriah dengan mengirimkan surat peringatan kepada seluruh WNI yang berada di Suriah. Selain itu, Kedutaan Besar RI juga telah memberikan nomor kontak darurat yang bisa dihubungi oleh WNI untuk mendapatkan bantuan atau informasi lebih lanjut.
Ketegangan di Suriah telah meningkat sejak serangan udara dilakukan oleh pemerintah Suriah bersama sekutu-sekutunya, yakni Rusia dan Iran, terhadap wilayah timur laut Suriah yang dikuasai oleh kelompok pemberontak. Serangan udara tersebut telah menewaskan ratusan orang dan memicu reaksi keras dari komunitas internasional.
Dubes Djoko Harjanto mengingatkan kepada seluruh WNI di Suriah untuk tetap waspada dan menghindari area-area yang dianggap berpotensi menjadi sasaran serangan udara. Dia juga meminta WNI untuk tidak terlibat dalam demonstrasi atau unjuk rasa yang bisa berpotensi memicu konflik lebih lanjut.
Sebagai warga negara Indonesia, keamanan dan keselamatan WNI di luar negeri merupakan tanggung jawab bersama. Oleh karena itu, seluruh WNI di Suriah diharapkan untuk mematuhi semua petunjuk dan anjuran yang diberikan oleh Kedutaan Besar RI dan selalu menjaga kewaspadaan dalam situasi yang tidak pasti seperti ini. Semoga seluruh WNI di Suriah tetap dalam keadaan aman dan sehat selama masa konflik ini berlangsung.